Hal pertama yang dilakukan untuk menjadi jurnalis atau wartawan adalah tekad dan keinginan kita untuk menjadi seorang insan pers ditambah teori dan Praktek tentunya.
Dalamsebuah Buku yang berjudul " Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek " Prof.Drs. Onong Uchjana Effendy MA menjelaskan, para ahli komunikasi massa berpendapat bahwa yang disebut Komunikasi Massa ( mass communication) adalah komunikasi melalui media massa ( seperti surat kabar, majalah,radio, televisi atau film ).
Seorang wartawan baik surat kabar, majalah, radio,televisi dan film tidak langsung mengetahui tanggapan / respons dari apa yang diberitakan, hal ini dikarenakan komunikasi yang diberitakan atau ditulis berlangsung satu arah maka dengan demikian maka setiap wartawan harus melakukan perencanaan dan persiapan sehingga dapat memberikan pesan yang dapat diterima oleh para pembacanya baik di media cetak ataupun elektronik.
Media massa sebagai saluran komunikasi massa merupakan lembaga,yakni suatu institusi atau organisasi maka dari itu seorang wartawan tidakdapat berdiri sendiri dalam arti dia harus mempunyai jaringan atau lembaga yangbertanggung jawab terhadap tugas yang diemban untuk membuat berita karena tugas wartawan adalah pembuat berita ( News Maker ), ia tidak mempunyai kebebasanindividual. Ungkapan seperti kebebasan mengemukan pendapat (freedom ofexpression atau freedom of opinion) merupakan kebebasan terbatasi ( restrictedfreedom).
Kerjasama yang baik akan menghasilkan berita baik pula.
Pembagian tugas sesuai dengan keahlian masing-masing
Dalam hal Tugas, media massa biasanya mengelompokkan berdasarkan berbagai bidang yaitu : sosial, politik, ekonomi, budaya,olahraga, dan lain sebagainya. seorang wartawan bisa memilih atau dipilih berdasarkan keahliannya juga dapat dikelompokkan berdasarkan wilayah kerjanya ( Work Area ).Komunikasi
Seorang wartawan haruslah bisa berkomunikasi dengan baik artinya bisa mengerti dan memahami komunikasi itu sebagai alat utama dalam membuat dan menyampaikan informasi.
Untuk memahami pengertian komunikasi sehingga dapat dilancarkan secara efektif, menurut teori Laswell meliputi lima unsur, yaitu :
2. Pesan ( Berita )
3. Media ( Koran, Televisi )
4. Komunikan ( Pembaca,Pemirsa )
5. Efek ( Pengaruh )
Jadi Komunikasi adalah proses penyampaian pesan oleh Komunikator kepada komunikan melalui media yang menimbulkan efek tertentu.
Proses Komunikasi pada hakikatnya merupakan proses penyampaian pikiran atau perasaan oleh seseorang
( Komunikator) kepada orang lain (komunikan ).
Pikiran bisa merupakan gagasan, informasi, opini dan lain-lain yang muncul dari benaknya, sedangkan
Perasaan bisa berupa keyakinan,kepastian, keragu-raguan, kekhawatiran, kemarahan, keberanian, kegairahan dansebagainya yang timbul dari lubuk hati.
Adakalanya seseorang menyampaikan buah pikirannya kepada orangl ain tanpa menampakkan perasaan tertentu.
Pada saat lain seseorang menyampaikan perasaannya kepada orang lain tanpa pemikiran.
Tidak jarang pula seseorang menyampaikan pikirannya disertai perasaan tertentu, disadari atau tidak disadari.
Komunikasi akan berhasil apabila pikiran disampaikan dengan menggunakan perasaan yang disadari ; sebaliknya
komunikasi akan gagal jika sewaktu menyampaikan pikiran, perasaan tidak terkontrol.
Pikiran bersama perasaan yang akan disampaikan kepada orang itu oleh Walter Lippman dinamakan picture in our head,
dan oleh Walter Hagemann disebut Bewusteinsinhalte.
Pesan
Pesan yang disebarkan melaluimedia massa bersifat umum (public), sebab ditujukan kepada umum dan mengenai kepentingan umum, tidak ditujukan kepada perseorangan atau kepada sekelompok orang tertentu.
Dalam proses komunikasi, pesan yang bakal disampaikan pada komunikan menyangkut teknik trasmisinya, supayamengenai sasaran dan mencapai tujuan.
Sehubungan dengan itu, Wilbur scramm, seorang ahli kenamaan dalambidang komunikasi, dalam karyanya, " How Communication Works" menyatakansebagai berikut :
- Pesan hendaknya dirancang dan disampaikan sedemikian rupa,sehingga dapat menarik perhatian sasaran yang dimaksud.
- Pesan hendaknya menggunakan tanda-tanda yang tertuju kepada pengalaman yang sama antara sumber dan sasaran,sehingga sama-sama dapat dimengerti.
- Pesan hendaknya membangkitkankebutuhan pribadi pihak sasaran dan menyarankan beberapa cara untuk memperolehkebutuhannya itu.
- Pesan hendaknya menyarankansuatu jalan untuk memperoleh kebutuhan tadi, yang layak bagi situasi kelompoktempat sasaran berada saat ia digerakkan untuk memberikan tanggapan yang dikehendaki.
Media
Media terbagi dua :
- Media massa
- Media nirmasa
Media massa seperti Koran, Majalah, radio dan televisiditujukan untuk kepentingan umum,
sedangkan media nirmasa seperti telepon, surat,telegrap dantelegram ditujukan pada orang tertentu.
Media massa akan menyiarkan berita mengenai seorang pejabat yang meresmikan sebuah proyek pembangunan, tapi tidak akan menyiarkan berita mengenai seorang pejabat yang menyelenggarakan khitanan putranya.
Jadi seorang wartawan harus eli dalam menyikapi mana berita yang menyangkut kepentingan umum atau tidak.
Seorang wartawan harus jeli.
Efek sesuai tujuan
Efek yang diharapkan dari pembaca suratkabar bergantung pada tujuan si wartawan sebagai komunikator, tujuan dari komunikasi melalui media suratkabar dapat dirumuskan dalam bentuk pertanyaan sebagai berikut :
Apakah tujuannya agar tahu ?
Karena sifatnya informatif, maka pesan dengan tujuan seperti itu dituangkan dalam bentuk berita, yang biasa disebut berita langsung (straightnews).
Berita dapat diklasifikasikan menurut ruang lingkupnya dan kadar pentingnya.
Berdasarkan ruang lingkup, berita di kategorikan sebagai berita international, berita nasional, berita regional, dan berita local.
Menurut kadar pentingnya, berita dikategorikan sebagai berita keras dan berita lunak.
Berita keras atau hard news adalah berita yang menyangkut kepentingan nasional dan kepentingan khalayak terbanyak dalam hubungannya dengan kebutuhan (needs) dan keinginan (wants).
Contohnya kebijaksanaan moneter,kenaikan gaji pegawai negeri, kenaikan harga beras, ancaman komunisme, pertentanganpolitik, perubahan sistem pendidikan, dan perselisihan dalam agama yangtentunya dalam lingkup nasional.
Berita lunak atau soft news adalah berita yang menyangkut kepentingan sekelompok pembaca tertentu atau suatu daerah tertentu. Berita lunak amat bervariasi, mulai dari pidatoseorang gubernur mengenai pola hidup sederhana sampai pembangunan mesjid disebuah RW.
Klasifikasi dan kategorisasi berita seperti diterangkan di atas menyangkut penempatan berita di halaman surat kabar, banyaknyakolom yang digunakan, jenis dan bentuk huruf yang di pakai dan sebagainya.
Apakah tujuannya agar pembaca berubah sikap dan perilakunya ?
Suatu pesan yang disiarkan dengan tujuan agar khalayak mempunyai sikap tertentu, atau melakukan tindakantertentu dituangkan dalam tajuk rencana (editorial), reportase dengan gaya pelaporaninterpretative (interpretative reportating ), atau juga dalam pojok.
Tajuk rencana merupakan rubrikyang ampuh dalam kegiatan mempengaruhi (to influence, persuade) khalayak, karena merupakan sajian yang faktual,logis, argumentatif, dan yang tidak kurang pentingnya ditulis oleh wartawanyang dalam peranannya tidak commited. Tapi murni untuk kebaikkan semua pihak.
Hal ini sudah merupakanpeninjauan dari segi ilmu. Apabila pada kenyataannya ada tajuk rencana yangditulis oleh seorang wartawan untuk pihak tertentu, itu bukan kesalahan ilmu,melainkan kesalahan orang yang menggunakan ilmu itu.
Pelaporan Interpretatif,meskipun tidak secara langsung, bisa merupakan rubrik yang berpengaruh sebab kedalam laporan tersebut dapat dimasukkan hal – hal yang sifatnya subyektif positifsebagaimana halnya dengan dengan tajuk rencana yang ditulis oleh wartawan demikepentingan masyarakat semata-mata.
Apakah tujuannya agar pembaca meningkat intelektualitasnya.
Efek yang diharapkan supaya pembaca meningkat intelektualnya dapat diperoleh dengan menyajikan artikel-artikel mengenai aspek kehidupan tertentu.
Sebuah artikel surat kabar yangmengandung pendidikan dapat disajikan secara ilmiah popular. Yang menulisnyatidak selalu harus seorang wartawan, bisa juga khalayak yang memang ahli.
Peranan wartawan dalam hubungan dengan penyiarannya ialah dalam menyeleksi sesuai dengan kebijaksanaan redaksi, pesan yang dikandung, dan kebutuhan pembaca. ( Sumber buku karya Prof.Drs.Onong UchjanaEffendi berjudul " Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek ").
Pers dalam tugasnya menyebarkan informasi secara luas yang berisikan fakta-fakta dan nilai-nilai.
Fakta disajikan untukmemberitahukan tentang : person, peristiwa, keadaan, perubahan, kejadian dansebagainya sebagaimana adanya.
Kemudian nilai disertakan padamaterinya yang beraneka jenis, pendapat, tinjauan, inteprestasi ,keterangan danlainnya, sekiranya mempunyai arti bagi orang-orang yang menerimanya.
Menurut Djudjuk Juyoto dalambukunya " Jurnalistik Praktis Sarana Penggerak Lapangan Kerja Raksasa,"pesan-pesan pembawa fakta membawa nilai tertentu, yaitu berita, bila di pilihdan disajikan memenuhi syarat-syarat sebagi berita. Disamping itu juga ada "nilai tambah , " suatu nilai yang dapat diusahakan dengan membutuhkankelengkapan-kelengkapan kepada fakta, dengan hal yang dibutuhkan serta diinginkan oleh penerimanya.
Dan opini itulah merupakanmateri " nilai tambah " berkenaan dengan fakta, karena itu juga merupakan salahsatu bentuk penyajian nilai.
Nilai tertentu sebagai sebagaiisi surat kabar adalah berita, dan ini merupakanisi terpenting daripada suratkabar.Dari kecepatan, ketepatan dankelengkapan pemberitahuan tergantung dari " gengsi " surat kabar bersangkutan. Untuk itu, surat kabar tidak hanyamemerlukan banyak wartawan, tapi juga informan yang harus di sebar dimana-mana.
Apa Berita itu ?
- Ada banyak definisi tentang beritaitu sendiri, namun dalam keanekaragaman definisi tersebut selalu terdapatpersamaannya, yaitu sebagai reader's interest, sesuatu yang dapat menggerakanpikiran dan perasaan para pembaca, atau yang dapat membangkitkan keinginanpembaca untuk mengetahui.
- Prof. Wilbur Scramm, dalam hubungannya dengan berita mempunyaihipotesa yang didasarkan pada eksperimen melalui bukti kenyataan (evidence)sebagai berikut : "saya kira adalahsuatu yang jelas apabila sesorang memilih suatu kabar yang dapat membangkitkansemangat, karena mereka mengharapkan ganjaran dari yang dibacanya. "Atas dasaritu Wilbur Schramm lalu membaginya dalam dua hal pokok :
- Berita yang mampu memberi dampak psikologis, seperti kejahatan (crime),Korupsi, sex, sport, human interest, social, kecelakaan (accident), dan sisters(bencana).
- Berita yang memberikan delayed rewards (ganjaran yang tertunda),misalnya public affaire ( peristiwa umum ),economics matters ( bahan ekonomi).Social problem (masalah social,science, education helth dan sejenisnya.
- Suatu kabar yang disiarkan bernilai positip berguna bagimasyarakat luas. Aktualisasinya terjamin, memenuhi selera pembaca. Tapiberdasarkan kecenderungan yang ada, public lebih menyukai suatu kabar yangberbau war ( perang), sex, dan crime (kejahatan). Untuk itu maka Prof.E FraserBont mengemukakan : "four main factor determine the value of news." Lalu untuk mengefiesiensikan suatu berita makapara publicity expert menemukan formula berita sebagai berikut :
NV = T – A – I – HI
NV = News Value ( nilai berita )
T = Time ( waktu )
A = Authouriy (tulisan)
I = Importance (penting)
HI = Human Interest
Masalah berita,antara fakta dan opini
Bila suatu berita menyinggung keliru – suatu pihak, akibatnya tidak mengenakkan, biasanya langsung menuduh wartawan mencampur adukkan antara fakta dan opini ( pendapat wartawan).Kenyataan itu tidak mengenakkan banyak pihak, bagi wartawan maupun pihakbersangkutan.
Dalam teori wartawan dalam menulis berita(laporan) memang dilarang mencampuradukannya. Ucapan paling terkenal berasaldari redaktur Manchester Guardian : "Fact are sacred, opinion is free." Fakta itu suci,sedangkan pendapat, opini, bebas.
Untuk mencari batasan antarafakta dan opini sangat sulit, hanya setebal kulit bawang. Untuk itu, jikaterpeleset sedikit dari fakta ke opini sulit membedakan secara pasti. Bilaberita langsung (straight news), sifatnya hanya mengabarkan bisa ditampilkanfakta 'murni'.
Tapi kalau sudah menuju sebagaikebutuhan pembaca pada bentuk reportase, wartawan harus memberikan gambaran,interpretasi sebagai ilustrasi.
Dalam Kode Etik JurnalistikWartawan Indonesia Pasal 3 ayat (3) berbunyi : " dalam menyusun berita,wartawan Indonesiamembedakan antara kejadian (fakta) dan pendapat (opini).
Sehingga tidak mencampurbaurkan yang satu dengan lainnya. Untuk mencegah berita diputar balik ataudibumbui secara tak wajar."
Melihat itu, sudah barang tentulandasan operasional wartawan makin jelas. Namun dalam dinamika selanjutnyapublik kian membutuhkan satu berita yang mengandung analisa, tidak hanyapermukaan saja. Bukan mentah-mentah apa yang dilihat lantas diberitakan.
Menuju kearah ini tentuwartawan berhak menganalisa, menyaring secara jeli berdasarkan pengamatankritis dan korektif. Di sinilah wartawan selayaknya tidak sekedar menyampaikan informasi, melainkan mampu menumbuhkan gambaran, menjadi peneliti dalam suatumasalah serta memberi alternatif.
Jacob Oetama selaku pimpinan umum Kompas menjelaskan, bagi pers fakta adalah yang baru dan menarik. Baru menunjukkan kaitan waktu kejadiannya, terutama menunjukkan waktu diketahuisecara khalayak (public).
Waktu di sini dapat absolute,bisa pula relative. Lebih sering disebut kejadian aktual. Juga bisa disebut menarik, karena peristiwa itu mempunyai makna, mengakibatkan sesuatu, memilikipengaruh terhadap perkembangan.
Disebut menarik juga lantaran dapat mengimbau keingintahuan orang, menggelitik perasaan , menggugah rasa kemanusiaan. Hal inipada mulanya tercakup dalam faktamenyangkut peristiwa fisik dan konkret semata. Misalnya pemberitaan tentangadanya gempa bumi, kecelakaan pesawat terbang, gunung meletus, dan perangberkecamuk. Tapi ada juga peristiwa yang tidak konkret, peristiwa-peristiwaabstrak. Contohnya pidato, penemuan gagasan baru, pembicaraan dalam parlemen,perundang-undangangan maupun pengambil keputusan.
Spot news dan trend news
Semula fakta hanyalah kejadian-kejadian di luar pengetahuan manusia , yang mempunyai unsur mendadaksontak :
Gunung meletus, pecah perang,banjir, dan kapal tenggelam. Peristiwa semacam ini lantas disebut sebagai spot news. Sifatnya sekedar memberi tahukeadaan, tanpa membubuhi secara njilimet. Tapi kemudian muncul peristiwatambanhan ( sekunder) atau trend news, yaitu peristiwa yang direncanakan olehpers itu sendiri.
Terjadi dibangun bersama antara wartawan dan pihak lain. Contohnya wawancara dengan si-A atau melaporkan kaum gelandangan. Karena peristiwa itu sekunder yang bisa terjadi oleh buatansendiri, maka sering disebut juga disebut pseude event, kejadian semu.
Tapi dari kejadian primer dansekunder termasuk kategori fakta, keduanya apabila actual dan menarik bisamenjadi bahan berita pers. Hanya untuk membedakan secara murni antara fakta danopini, relative lebih mudah pada peristiwa primer.
Lebih sulit distingsi itudibuat dalam kategori peristiwa sekunder. Karena yang tercakup sebenarnya dalampengertian fakta dan opini adalah opini suratkabar itu sendiri, baik yang dilakukan oleh redaktur maupun wartawannya. Untukitu tentu ada tempatnya tersendiri, yakni dipisahkan pada ruang tajuk, pojokdan karikatur.
Dalam aliran jurnalistik baru lebih menitikberatkan pada trend news. Tom Wolte salah satu pelopor mashabjurnalistik baru di Amerika pernah mengemukakan antara lain : " Dalam jurnalismeBaru digunakan teknik-teknik penulisan novel dan cerita pendek. Wartawannyamengembangkan apa yang bisa dijumpai pada novel seperti dialog-dialog panjang,lukisan situasi, sudut tinjauan dan sebagainya." Ia juga menyusupkan ke dalampengertian jika mampu sebagaimana layaknya penulis esei.
Juga harus melakukan kerja kerasmelakukan reportase turun kejalan atau lapangan, dalam pengertian antropologisserta menggabungkan semua itu. Semua elemen diharapkan lebur menjadi satubentuk tulisan.
Masalah utama mengarahkanbentuk opini dan fakta dalam batas jelas, hanya terletak pada sikap wartawanitu sendiri dalam berkarya. Kerja wartawan adalah buat living (hidup) jadiuntuk menghasilkan karya pada public harus menaruh visi-visi tertentu, meskidalam kadar relative. Untuk ini tentunya dapat menjadi sandaran oleh anggapansementara orang yang mengatakan, kerja didunia jurnalistik adalah rendah,menganggap remeh kalangan jurnalistik.
Tulisan memang diakuimasyarakat sangat penting dan punya pengaruh besar terhadap masyarakat danpenguasa. Tapi sebagai karya, sering mendapat penilaian tak lebih dari karya "tukang " ( craft ), bukan art atau seni. (Sumber : buku karangan DjujdjukJuyoto berjudul Jurnalistik Praktis Sarana Penggerak Lapangan Kerja Raksasa).
Kadang-kadang kita dengar, pagihari seorang wartawan diberi tugas redaksi, setelah beberapa saat keluar sampaisiang ternyata si wartawan tidak membawa hasil. Ketika ditanya, wartawanitu menjawab, " Hari ini sepi tidak adaberita." Jawaban semacam itu tidak tepat dan kurang cocok, setiap manusiabergerak tentu menemukan berita. Tiap hari kita keluar atau jalan pastimendapat berita. Memang kadar berita itu sendiri berbeda-beda, pantas tidakdimuatnya itu tergantung kebijakan redaksi.
Namun jika kita sebagaiwartawan yang berdedikasi tinggi, loyalitas pada profesi dan tanggung jawabsebagai pembawa informasi, pasti takkan kesulitan memperoleh berita. Semuainstansi, tempat hiburan, kantor, sekolah, pejabat, karyawan dan segala sesuatuyang hidup menjadikan sebagai sumber berita yang tidak akan habis-habisnya.Karena itu setiap kita bergerak sudah pasti berita itu dengan sendirinya kitaterima.
Menurut Djudjuk Juyoto dalambukunya " Jurnalistik Praktis Sarana Penggerak Lapangan Kerja Raksasa," tugas pokokwartawan atau reporter adalah mencari dan mengumpulkan fakta untuk disampaikankepada publik sebagai bahan berita. Fakta dikumpulkan secara lengkap danmendalam, kemudian disiarkan dalam suratkabar.
Berita untuk surat kabar harian dibikin secara cekak aos,ditulis to the point (cepat,padat,jelas dan menarik), menggunakan sistempiramida terbalik. Penting terlebih dulu baru kemudian bumbu-bumbunya.
10 %
20 % Persentasi bobot
30 %
40 %
Berita dalam dunia jurnalistikmerupakan kerja pokok, khususnya suratkabar harian. Karena sebagian besar isi suratkabar pada hakikatnya merupakan hasil kerja reporting. Untuk itu tentunya siwartawan harus pintar-pintar memilih berita yang layak disebarkan kepada publik.
Kalau di Negara barat adafalsafah berbunyi : "Kalau anjing menggigit manusia bukanlah berita, tapi kalau manusia gigit anjingitu baru berita."Falsafah barat itu sendiri bila kita telaah tentu menimbulkan problem sulit lagi, yakni si-wartawan bila mencariberita hanya sifatnya sensasi tentu tidak akan menemukan tiap hari.
Guna menghindarkan hal semacamitu, maka wartawan dibekali formula cukup efisien, yakni : yang dikenal 5W + 1Hyang diketemukan oleh kantor berita Associated Press (AP) tahun 1930.
Berita dianggap secaraelementer lengkap bila di dalamnya terdapat unsur-unsur What, Who, Where, When, Why danHow (5W + 1 H).Formula ini terus dipegang dan di jadikan patokan bagi wartawan.
Suatu berita patut disiarkan bila tertentu, kapan terjadinya, dimana,siapa, mengapa, dan bagaimana itusendiri terjadi.
Formula ini terus dipegang,namun belakangan ini sedikit goyah. Terutama bagi si wartawan yang berasal darimedia elektronik, televisi, dan radio. Untuk bikin berita bagi mereka jugamengutamakan security (keamanan), baik sebagai pribadi maupun tugas pokoknya.
Disamping mencari informasimelalui instansi/kantor, juga dapat melalui sumber berita yang layak ( Raisond'etre de la Nouvella).
Sumber berita yang layak sering digunakan antara lain :
Melalui kantor berita;dalam bentuk telegram,bulletin, dan telex
Wawancara
Umum, dilakukan pada saat konferensi pers (press conference)
Khusus, dilakukan secara khusus baik oleh wartawan, redaktur, koresponden ataupun pembantu khusus
Monitoring-catch, menangkap suatu informasi melalui tempat atau sumber tertentu
Mengutip / Menyadur dari surat kabar, majalah atau dari media massa lainnya.
Informan : Pada surat kabar besar biasanya memiliki beberapa informan untuk menyadap informasi yang sebetulnya masih of the record.
Informan ini biasanya dilakukanoleh pejabat/karyawan mengetahui seluk-beluk masalah yang seharusnya bersifatintern. Untuk itu bisa kita lihat kadang-kadang ada surat kabar yang begitu cepat mendapatinformasi tentang suatu rencana yang masih dalam pembicaraan intern
Press release
Melalui newsgether
Off the record news sebagai background information
On the record news
Cara-cara lainnya.
Alat alat Kerja Wartawan:
( Disunting oleh Persatuan Wartawan Nasional Kota Bandung dan diambil dari beberapa sumber )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar